cover
Contact Name
Dr. Masturin, M.Ag
Contact Email
masturin@stainkudus.ac.id
Phone
+628122532397
Journal Mail Official
konselingreligi@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
KONSELING RELIGI
ISSN : 19077238     EISSN : 24772100     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/kr
KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam(ISSN 1907-7238; E-ISSN 2477-2100) accredited B Ministry of Research, Technology and Higher Education No. 36a / E / KPT / 2016 dated 23 May 2016, is an academic journal that emphasizes on actual issues related to Islamic guidance and counseling. Journal of Counseling Religi Journal of Islamic Counseling Guidance is published twice a year (once every six months, issued in June and December) by the Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. SK ISSN was published on July 31, 2006 and is valid since the first Journal of Vol.1, No 1, June 2010. The editors receive contributions from experts to submit their thoughts related to da'wah, guidance, counseling.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI" : 30 Documents clear
TEORI KEHENDAK MANUSIA PERSPEKTIF PSIKOSUFISTIK AL-GHAZALI Achmad, Ubaidillah
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang konseling  Islam, hal yang tetap  masih perlu diperhitungkan adalah memahami kehendak manusia. Meskipun istilah memahami kehendak manusia mudah diucapkan, namun secara implementatif tidak semudah yang dikatakan kebanyakan para konselor.  Karenanya, dalam mengkaji kehendak manusia masih  relevan  untuk menggunakan cara  konseling   Islam. Sebaliknya, proses pelaksanaan  konseling  Islam tidak hanya didasarkan pada  materi-materi yang bersumber dari  ajaran agama Islam dan ajaran psikosufistik, namun juga memerlukan pemahaman tentang psikologi modern.  Hal yang sama,  Al- Ghazali mencontohkan menggunakan pengalaman psikologisnya untuk menguatkan teks suci kewahyuannya.  Cara kerja atau pola pendampingan  konseling Islam yang seperti ini merupakan bentuk pola pendampingan multi disiplin dalam bidang konseling. Tidak hanya dalam konseling  Islam, konseling  umum  juga memerlukan materi dan nilai-nilai agama yang bisa dijadikan salah satu pendekatan konseling yang disesuaikan dengan nilai dan kultur pembentuk psikologis individu. Selain model  konseling tersebut, penulis akan memaparkan konseling model psikosufistik Al-Ghazali  untuk memahami kehendak manusia.  Karenanya, kegunaan penelitian ini untuk memberikan penguatan konseling Islam di tengah masyarakat yang membutuhkannya.  Tulisan ini penting untuk menjawab problem nestapa manusia modern.THE THEORY OF THE WILL OF MAN FROM THE PERSPECTIVE   OF   PSIKOSUFISTIK   AL-GHAZALI  In the field of Islamic counseling , things still need to be taken into account is  to understand  the human will. Although  the term  human will understand  easily said, but it is not as easy as saying implementable most counselors. Therefore, in assessing the human will is still relevant to the use of Islamic counseling. Instead, the process of implementation of Islamic counseling is not only based on materials derived from the teachings of Islam and the teachings of psikosufistik, but also requires an understanding of modern psychology. The same thing , Al-Ghazali exemplifies the use of psychological experience to strengthen the sacred text revelation. How it works or accompaniment  patterns counseling Islam as a form of pattern of multi-disciplinary  assistance in the field of counseling. Not only in Islam counseling , general counseling  also require material and religious values which could be one approach to counseling tailored to the values and culture of individual  psychological formation. In addition to the counseling model, the author will explain counseling psikosufistik  Al-Ghazali   models  for understanding  the human  will. Therefore, the usefulness of this study to provide counseling strengthening Islam among the people who need them. This paper is important to address problems of modern human predicament.
BIMBINGAN KONSELING AGAMA UNTUK MASYARAKAT MODERN Darwis, Darwis
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini  bertujuan untuk  memberikan informasi tentang kondisi masyarakat yang masuk pada era modern. Ciri modern yaitu cepatnya akses informasi karena kecanggihan  teknologi serta wawasan yang luas karena ada kebebasan berpikir (padahal manusia memiliki  keterbatasan kondisi fisik). Meskipun pemahaman tentang tentang perubahan senantiasa terjadi dalam kehidupan masyarakat, karena individu wajib mengikuti perubahan (yang membuat individu “dipaksa” untuk mengikuti dengan mengoptimalkan seluruh  potensi  yang  ada  pada manusia), yang tidak boleh berubah adalah keyakinan. Namun bagi individu yang “kurang tegas” dalam mengambil sikap di era modern ini akan menimbulkan penyimpangan dalam berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat negatif  dari laju modernism yang memiliki kecenderungan meninggalkan nilai-nilai spiritual berdampak pada “kehampaan”  dan keterasingan dengan diri sendiri. Sehingga untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya maka butuh konseling  agama yaitu membantu manusia agar mencapai derajat “kecerdasan qalbiah”, artinya: menggambarkan sejumlah kemampuan diri secara cepat dan sempurna untuk mengenali kalbu  dan  aktivitas-aktivitasnya,   mengelola   dan mengekspresikan jenis-jenis kalbu secara benar,  memotivasi kalbu untuk membina hubungan moralitas dengan orang lain dan hubungan ubudiyah dengan Tuhan agar kebutuhan manusia yaitu bio-psiko-sosio-religius terpenuhi secara seimbang untuk mendapatkan kebahagiaan dunia-akherat.RELIGIOUS  COUNSELING   GUIDANCE   TO MODERN SOCIETY. This paper aims to provide information about the condition of the people who entered the modern era. Modern characteristic is the speed of access to information because of technological sophistication and broad insight as freedom of thought (even though humans have limited physical condition).   Although understanding of the changes always occur in people’s lives, because the individual  is obliged to follow the changes (which makes people “forced” to follow by optimizing the existing potentials in humans),  which should not be changed  is confidence. But for individuals who are “less strict” in taking a stance in the modern era will lead to irregularities in various aspects of life, as the negative impact of the rate of modernism that has a tendency to leave spiritual values have an impact on the “void” and alienation with yourself. So as to restore the human  being by nature then need counseling religion that helps people to achieve the degree of “intelligence qalbiah”, meaning : describe a number of capabilities more rapidly and perfectly to recognize the heart and its activities, manage and express the types of heart correctly, motivate  heart to build relationships with other people’s morality  and ubudiyah relationship with God so that human needs  are bio-psycho-socio-religious are met in a balanced manner to obtain world-happiness hereafter.
KERANGKA DASAR MEMBANGUN KESEHATAN SPIRITUAL MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI ISLAM Ahmad, Nur
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh perkembangan  IPTEK dan ilmu-ilmu eksakta telah membawa  perkembangan dan kemajuan  cepat  di  bidang tekonologi dan perindustrian.  Seharusnya kondisi dan  hasil kemajuan sekarang ini membawa kebahagiaan yang lebih banyak kepada manusia dalam hidupnya. Akan tetapi sesuatu kenyataan yang menyedihkan ialah bahwa kebahagiaan itu ternyata semakin jauh hidup semakin sukar dan kesukaran-kesukaran  material berganti dengan kesukaran mental (psychis). Beban jiwa semakin berat, gelisah dan ketegangan serta tekanan perasaan lebih terasa dan lebih menekan sehingga mengurangi kebahagiaan. Psikologi Islam merupakan ilmu yang mempelajari aspek kesehatan spiritual manusia yang normal,  dewasa,  sehat spiritual maupun sehat berperilaku.  Ketika kita mengembangkan  kesehatan spiritual, kita akan secara bertahap merasa cukup kuat untuk menjadi diri seutuhnya. Kekuatan yang autentik datang ketika seseorang untuk pertama kalinya dapat hidup berdamai dengan kebenaran tentang, siapa diri kita, di mana kita berada dan kemudian belajar untuk mengendalikan kekuatan tersebut ketika berhadapan dengan orang lain. Sedangkan untuk mewujudkan kerangka dalam mewujudkan kesehatan spiritual ada hal-hal yang perlu diperhatikan lebih jauh lagi yakni memahami kepekaan, bersikap jujur, adanya perubahan pada diri sendiri.BASIC      FRAMEWORK          TO BUILD        SPIRITUAL HEALTH THROUGH     PSYCHO-LOGICAL    APPROACH ISLAMIC. he  influence of science  and technology  and the  exact sciences has brought about the development and rapid progress in the field of technology weapons and industry. Supposedly condition and results of progress has brought more happiness to man in his life. But something sad reality is that it was increasingly distant happiness of life increasingly difficult and changing material difficulties with mental distress (psychis). Increasingly heavy burden of life, anxiety and feelings of tension and pressure felt more and more pressing , thereby  reducing happiness. Islamic psychology is the study of human spiritual health aspects of normal, mature, healthy, spiritual and healthy behavior. When  we develop spiritual health, we will gradually feel strong enough to be yourself completely. Authentic  strength comes when we for the first time be able to live in peace with the truth about who we are, where we are and then learn to control these powers when dealing with others. Meanwhile, to realize a spiritual health in realizing there are things that need to be considered further understand the sensitivity, to be honest, the change in yourself.
METODE DAKWAH PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH TERHADAP PASANGAN CALON SUAMI ISTRI DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) Novaili, Novaili
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode dakwah penyuluh agama Islam terhadap calon pasangan suami istri di Kantor Urusan Agama (KUA) sangat penting diterapkan dalam memberikan bekal membangun rumah tangga. Bekal dalam hal ini terkait dengan kiat membangun  rumah tangga yang sehat dan sesuai dengan tuntunan agama Islam, sehingga para pasangan calon suami istri dapat hidup bahagia. Dengan begitu angka perceraian bisa diminimalisir.  Sejatinya  manusia mempunyai keunikan yang ditandai dengan perbedaan watak dan latar belakang kehidupan, sehingga dapat menyatukan perbedaan itu dalam kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, kesadaran sangat diperlukan oleh pasangan calon suami istri.  Namun, kadang-kadang kesadaran juga perlu didorong oleh orang lain, dalam hal ini oleh penyuluh agama Islam. Oleh karena itu, tulisan ini berupaya melihat signifikansi metode dakwah yang digunakan oleh penyuluh agama Islam di KUA dalam menyuluh pasangan calon suami istri.   Realitasnya metode dakwah yang digunakan oleh penyuluh agama Islam terhadap pasangan calon suami istri di KUA bisa menetukan keberhasilan pasangan calon suami istri dalam membangun  keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan atau sakinah.  Dengan kata lain, metode dakwah yang sesuai dengan konteks masyarakat mampu memberikan dampak positif bagi calon pasangan suami istri.THE METHOD DAkWA DISSEMINATORS ISLAM IN REALIZING   THE    FAMILY SAKINAH   AGAINST   THE CANDIDATE PAIR OF  HUSBAND AND  WIFE  IN  THE OFFICE OF RELIGIOUS  AFFAIRS (KUA)Method of preaching (dakwah) by Islamic  instructor  in the  Office of Religious  Affairs (KUA) is crucial in providing the applicable provisions of domestic building. Provisions in this case related to tips on building a healthy household and in accordance  with Islamic  guidance,  so  that the husband and wife candidat  can live happily.  With so the divorce rate can be minimized.  Indeed, the man have a unique human being characterized by differences in the character and background of life, so it can unifies the differences in domestic  life. Therefore, awareness is needed  by the prospective couple of husband and wife. However, sometimes the awareness also needs to be driven by someone  else, in this case by Islamic instructor. Therefore, this article seeks to look at the significance of preaching methods used by Islamic instructor at KUA in the counsel of the candidate of husband and wife. The reality preaching methods used by Islamic instructor in KUA can determine the success of the candidate of husband and wife in a family until it reaches the level of happiness or sakinah. In other words, the method according to the preaching that suitable with social context is able to provide a positive impact for prospective spouses.
BIMBINGAN SHALAT SEBAGAI MEDIA PERUBAHAN PRILAKU Astuti, Astuti
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Shalat merupakan salah satu media komunikasi vertikal kepada Allah swt. Yang dapat membangkitkan kesadaran manusia akan jati diri dan hakekat kehidupannya. Artinya shalat dapat menjadi alternatif solusi dalam berbagai persoalan hidup, karena spirit shalat adalah membangunkan  kesadaran diri yang paling dalam atas apa saja yang terjadi dan dialami oleh manusia.  Di saat manusia merasakan kegalauan diri karena dinamika kehidupan zaman yang cenderung mengalami pergeseran nilai agama dan budaya sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku yang ada maka sesungguhnya manusia akan mencari-cari penawar hati dari segala keresahan dan kegalauan tersebut. Di sinilah mulai bersemi kembali nilai-nilai spiritualitas yang ingin direguk untuk membasahi dahaga keringnya moralitas yang selama ini dirasakan. Kembali kepada ajaran agama yang begitu banyak menawarkan tentang arti dari kepribadian  yang berakhlak  mulia, jauh dari kerusakan dan penyimpangan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.THE   GUIDANCE  OF   PRAYER AS   MEDIA  CHANGES PRIORITISING Shalat  is one  vertical communication media  to Allah. Can raise awareness of human  identity and the essence of life. That means the prayer can be an alternative solution to the various problems of life, because the spirit of prayer was awaken consciousness deepest on what happened and experienced by humans. The current turmoil in humans  feel themselves as the dynamics of contemporary life that tend to experience a shift in religious and cultural values that can influence the behavior change that is the real man will seek out bidders hearts of all the unrest and turmoil.  This is where budding returned values of spirituality who want direguk to moisten the dry thirst morality that had been perceived. Back to the religious teachings are so many offers on the meaning of the noble personality, far from the damage and irregularities that can harm themselves and others.
SHALAT SEBAGAI TERAPI BAGI PENGIDAP GANGGUAN KECEMASAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOTERAPI ISLAM Zaini, Ahmad
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia pada hakikatnya terdiri dari dua substansi, yaitu fisik dan psikis. Berdasarkan hal itu, manusia merupakan mahluk yang memiliki  kesadaran. Kesadaran manusia berpusat pada psikis atau jiwa, dan bersifat langsung. Tabiat jiwa adalah mengenal Allah swt.  dan senantiasa ingin mendekat kepada Allah swt. Melupakan  Allah swt. berarti penyimpangan dari tabiatnya, dan hal ini menjadi sumber gangguan jiwa (psikis). Oleh karena itu orang yang terganggu jiwanya perlu dibantu melalui  layanan psikoterapi Islam.  Layanan psikoterapi Islam dilakukan dengan mendudukkan semua persoalan yang dihadapinya pada tempatnya sehingga ia dapat mengukur dirinya dimana posisinya berada, dapat merencanakan sesuatu untuk meluruskan yang tidak benar, dan mengharapkan ampunan serta petunjuk Allah.  Salah satu terapi yang digunakan adalah terapi shalat. Ritual shalat memiliki faidah yang sangat besar. Ibadah tersebut mampu menciptakan rasa tenang dan tenteram dalam jiwa, menghilangkan  perasaan berdosa pada diri seseorang,  menyingkirkan perasaan takut, gelisah, dan cemas, memberikan kekuatan spiritual yang dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit fisik maupun psikis.THE PRAYER AS THERAPY FOR FOWL ANXIETY DISORDERS IN THE PSYCHOTHERAPY  PERSPECTIVE OF ISLAM. Men are  essentially  composed  of two substances, namely physical  and psychological. Accordingly, humans  are creatures who have awareness. Human consciousness is centered on psychic or soul, and direct. The character of the soul is knowing about God and always want to draw closer to Allah swt. Forget Allah mean deviation of its sort, and it is a source of mental disorder (psychic). Therefore, the mentally ill need to be helped through Islamic psychotherapy. Islamic psychotherapy is performed by putting all the problems it faces in place so that he can measure himself where the position is, can plan something for rectifying incorrect, and expect forgiveness and God’s instructions. One therapy that used is a Shalat. Shalat gives many advantages. It’s worship  is able to create a sense of calm and peace in the soul, eliminating the sense of sin in a person, get rid of feelings of fear, anxiety, and gives a spiritual power that can help the healing process of various physical ailments and psychological.
MODEL BIMBINGAN KONSELING ISLAM ANWAR SUTOYO DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA Farid, Achmad
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenakalan dan masalah remaja bermacam-macam, maka sangat butuh sekali penangan yang serius dan tepat untuk menangani masalah remaja,  dengan melihat  maraknya kenakalan remaja yang terjadi saat ini. Permasalahan remaja telah banyak dibahas oleh Anwar Sutoyo,  baik dari permasalahan kelompok dan permasalahan individu yang kerap ditemukan dalam Bimbingan Konseling  Islam. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) model bimbingan konseling Islam menurut Dr. Anwar Sutoyo, 2)  karakter kenakalan remaja menurut Anwar Sutoyo,   3) mengatasi kenakalan  remaja menurut Anwar Sutoyo.  Manfaat yang diharapkan oleh penelitian ini dapat menjadikan wawasan untuk seorang konselor  yang hakiki pada problem kenakalan remaja. Jenis penelitian ini adalah (library research) studi tokoh yang merupakan sdalah satu jenis penelitian  kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosio historis dan faktual historis. Metode pengumpulan data meliputi  sumber-sumber penulis, dan dikuatkan dengan sumber-sumber penulis yang berkaitan dengan karya-karya tokoh, wawancara. Berdasarkan  penelitian yang dilakukan dalam model bimbingan konseling Islam pada kenakalan remaja menurut pemikiran  Anwar Sutoyo kenakalan remaja itu bermacam-macam yang dihadapi oleh para remaja, akibat perubahan-perubahan  yang terjadi pada dirinya baik dari jasmani maupun rohaninya.THE MODEL GUIDANCE COUNSELING ISLAM ANWAR SUTOYO  IN   ADDRESSING JUVENILE   DELINQUENCY Juvenile delinquency and an assortment of problems, it is needed once a serious and precise handling to deal with teen issues, by looking at the rise of juvenile delinquency is the case today. Adolescent problems have been widely discussed by Anwar Sutoyo, both of the issues and problems of individual  groups that are often found in Counseling Islam. This study aims to determine: 1) model of counseling Islam by Dr. Anwar Sutoyo, 2) the character of juvenile delinquency by Anwar Sutoyo, 3) tackle juvenile delinquency by Anwar Sutoyo. The benefits expected by this research can make to a counselor insight essential to the problem of juvenile delinquency. This type of research is (library research) which  is a character study sdalah one type of qualitative research with a socio-historical approach and historically factual. Data collection methods include the sources of the author, and confirmed by sources the author related to the works of figures, interviews.  Based on research conducted in the Islamic model of counseling on juvenile delinquency in juvenile delinquency Sutoyo Anwar thought it was an assortment faced by teens, as a result of the changes that happened to him both physical and spiritual.
BIMBINGAN KONSELING KEAGAMAAN BAGI KESEHATAN MENTAL LANSIA Jannah, Noor
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fase kehidupan manusia setelah  kelahiran  yaitu: bayi,  kanak- kanak, anak-anak, remaja, tua, lansia. Di mana setiap fase memiliki karakteristik dan  tugas perkembangan yang  berbeda  serta tingkatan perkembangan keagamaannya. Lansia sebagai manusia dewasa,   diharapkan keagamaannya sudah matang  sehingga mampu membedakan antara yang baik dan buruk.  Sehingga dalam merespon ajaran agama secara psikis sudah mantap dalam melakukan penghayatan, baik secara eksistensial dan fungsional maka terwujudlah  kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai agama secara integral. Meskipun lansia akan menghadapi berbagai masalah: penurunan dan keterbatasan  kemampuan fisik, kondisi mental yang kesepian setelah  pensiun, keterlibatan organisasi sosial dan aktivitas beribadah yang terbatas, kegiatan hobby yang tertunda, dan lain-lain.  Namun pada umumnya permasalahan yang dihadapi pada usia lansia adalah gangguan fisik yang tidak memungkinkan   lagi dalam merespon ajaran agama se-optimal seperti pada usia remaja maupun pada masa dewasa (meskipun tidak menafikan ada sebagian lanjut usia yang masih kuat secara fisiknya).  Semua masalah lansia  membutuhkan solusi secara komprehensif agar mendapatkan kehidupan yang bahagia.RELIGIOUS COUNSELING GUIDANCE MENTAL HEALTH FOR ELDERLY Phase  of human life after  birth,  namely:  baby, child, children, teenagers, parents, the elderly. Where each phase has characteristics and different development tasks and level of religious development. Elderly as an adult human, religious ripe expected to be able to distinguish between good and bad. So that in response to the religious teachings of psychic been steady in doing appreciation, both existential  and functional,  the  realization  of personality  in accordance with religious values are integral. Although  the  elderly will face many problems: the decline and limited physical capabilities, mental condition lonely after retirement, the involvement  of social organizations and activities are limited to worship, hobby activities were delayed, and others. But in general, the problems faced by the age of the elderly is a physical disorder is no longer possible in responding to religious teachings as optimal  as in adolescence and in adulthood (although it does not deny there are some elderly who are still strong physical). Regarding the religious life of the elderly is William  James stated that the religious life of an extraordinary  look at old age, due to the turmoil of sexual life at this age are not aggressive anymore. And all the problems elderly people need a comprehensive solution in order to have a happy life.
MEMBANGUN MORAL PROFETIK MENCETAK KONSELOR IDAMAN
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan tentang moral merupakan bagian yang signifikan dalam kehidupan sosial. Sebagai perekat kehidupan sosial, moral menjadi pendukung utama terbentuknya nilai-nilai sosial yang berbasis kepada kesalehan. Dalam kenyataan ini, masing-masing pribadi dituntut untuk mendudukkan dirinya dan berperan aktif dalam mewujudkan nilai-nilai  moral baik di tingkat individu maupun di tingkat sosial. Penelitian  ini memberikan sebuah konsepsi dasar moral kenabian yang bersandar pada usaha- usaha Rasulullah saw membentuk  akhlak atau moral masyarakat Arab yang cenderung dekaden di zamannya.  Berbekal analisa secara deskriptif analitik dengan model  pengumpulan data secara dokumentatif dan sifat penelitian kualitatif, pembahasan dalam artikel ini dikemukakan. Studi pustaka dapat memberikan kontribusi besar terhadap objektivikasi  moral profetik bagi seorang konselor idaman.  Nilai  profetik yang melekat pada Rasulullah menjadi rujukan bagi para sahabat dan ulama (da’i) dalam menanamkan nilai-nilai moral pada setiap individu. Tidak berhenti pada tataran pemimpin atau tokoh, nilai profetik juga menjadi acuan bagi konselor Islami untuk memerhatikan aspek kasih sayang dalam praktik konseling.PROPHETICALLY TO MORAL BUILDING PRINT DREAM GADGETS COUNSELOR Discussion of morals is a significant part in the social life. As the adhesive social life, moral became the main supporter of the formation of social values based to piety. In this reality, each individual is required to position itself and play an active role in realizing the moral values both at the individual and at the social level. This study provides a basic conception of moral prophetic rely on the efforts of the Prophet to form character or moral of Arab society that tends decadent at the time. To explain about it’s phenomena,  this article have used qualitative method and literature collecting. Literature study can makes a major contribution to the objectification of moral prophetic for a counselor. Prophetic value that attached to the Prophet became a reference for khalifah and the ulama (Muslim preachers) in instilling moral values in each individual. Does not stop at the level of the leader, prophetic value also a reference for Islamic counselor to notice aspects of compassion in counseling practice.
ZIARAH WALI SEBAGAI MEDIA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM UNTUK MEMBANGUN KESEIMBANGAN PSIKIS KLIEN Yuliyatun, Yuliyatun
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan  ini  bertujuan  untuk  mengungkapkan relasi   antara kegiatan keberagamaan dengan kegiatan layanan  bimbingan konseling   Islam.   Salah satu  penunjang layanan   bimbingan konseling Islam diantaranya penggunaan media. Melalui media tersebut diharapkan pesan yang ingin disampaikan dalam proses bimbingan konseling Islam akan tersampaikan sesuai sasaran dan tujuan layanan. Dalam hal ini penulis mengkategorikan kegiatan ziarah wali salah satu tradisi keberagamaan  muslim di Jawa sebagai media alternatif yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan konseling Islam. Ziarah khususnya dimaksudkan  sebagai upaya membangun  keseimbangan psikis  klien.  Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan makna terapis dalam kegiatan ziarah wali, dimana para peziarah merasakan ketenangan hati dan kemantapan untuk mengambil  suatu keputusan setelah  berziarah dan bertawashul kepada para wali. Hasil penelitian ini menginspirasi penulis untuk mengungkapkan  bahwa kegiatan ziarah wali juga menjadi media dalam kegiatan layanan bimbingan konseling Islam baik yang diselenggarakan di lingkungan sekolah maupun bagi masyarakat umum, terutama untuk mengondisikan keseimbangan psikis klien sehingga lebih arif dan tenang dalam menghadapi permasalahan.ZIARAH     WALI     AS     MEDIA     SERVICE GUIDANCE COUNSELING   ISLAM    TO     BUILD PSYCHOLOGICAL BALANCE CLIENTS. The  goal  of this  paper  is  to reveal the relationship  between religious activity  with the activities of Islamic guidance and counseling services. One of support  services including counseling Islamic is media usage. Through the media, the message to be conveyed in the process of Islamic counseling will be covered in the goals and objectives of the service. In this case, the authors categorize activities  guardian  pilgrimage-one Muslim   religious traditions  in Java- as an alternative media that can be used in Islamic counseling. Pilgrimage especially intended as an attempt to build a client psychic equilibrium.  Based on the results of research, discovered the meaning of the therapist in the activities of trustees pilgrimage, where the pilgrims feel sobriety and steadiness to take a decision after the pilgrimage and tawashul. The results of this research inspired the author to reveal that the activities of pilgrimage trustee is also a media of Islamic counseling that had been held in the school as well as for the general public, especially for conditioning the clients psychic equilibrium so that more sensible and calm in the face of problems.

Page 1 of 3 | Total Record : 30